Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi

Well, kali ini saya ingin menuliskan tentang Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi. Sebenarnya saya mendengar istilah ini sudah cukup lama. Namun gagal fasih menjelaskan pada orang lain, sehingga saya menyimpulkan perlunya untuk menuliskan, bukan sekedar membaca. Asli, kalau tidak ditulis, saya mudah lupa. Hehehe…

Berawal dari diskusi di kelas SfHF, membahas tentang education 1.0, education 2.0 dan education 3.0. Akhirnya saya kembali mencari referensi tentang istilah-istilah penting ini.

Yang saya pahami ini seperti The Art of Learning and Teaching. Yaitu seni belajar dan mengajar. Sebuah konsep tentang bagaimana sebuah proses belajar dan mengajar berjalan.
Pengajaran (teaching), yaitu teknik dan metode kerja guru dalam mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi, dan memfasilitasi penembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berhasil. Termasuk dalam kerangka pengajaran adalah penilaian formatif dan sumatif, juga memberi peluang kepada siswa untuk membantu merevisi dan meningkatkan kualitas pemikiran dan pemahaman. Definisi ini menempatkan guru pada posisi sentral.
Belajar (learning) yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan (seperti penyelidikan, berpikir kritis, kerja sama tim, mengorganisasikan, dan memecahkan masalah). Sesuai dengan perjalanan waktu kualitas mengajar dapat mengakibatkan siswa mencapai pemikiran tingkat tinggi dan pemahaman yang mendalam, mengetahui tentang proses belajar mereka sendiri, metakognisi, kemampuan untuk mentransfer apa yang telah dipelajari pada situasi baru, dan kapasitas umum untuk menjalani kehidupan yang lebih luas dan belajar seumur hidup. Belajar seumur hidup itu merupakan sebuah kontinum yang berlaku untuk guru.

Lalu apa kaitannya belajar mengajar dengan metode pedagogi, andragogi dan heutagogi? Untuk lebih mudahnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Andragogi adalah teori belajar yang dikembangkan untuk kebutuhan khusus orang dewasa. Berbeda dengan pedagogi, atau belajar di masa kanak-kanak, orang dewasa yang mandiri dan mengharapkan untuk mengambil tanggung jawab atas keputusannya sendiri. Program pembelajaran orang dewasa harus mengakomodasi aspek fundamental, yang berbeda dengan pembelajaran bagi anak-anak. Apa perbedaan pedagogi dan andragogi? Malcolms S. Knowles (1970) membedakan kedua disiplin ilmu andragogi dan pedagogi.

Pedagogi

  • Pembelajar disebut siswa atau anak didik.
  • Gaya belajar dependen
  • Tujuan ditentukan sebelumnya
  • Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalamn dan/atau kurang informasi
  • Metode pelatihan pasif, seperti metode kuliah/ceramah
  • Guru mengontrol waktu dan kecepatan
  • Peserta berkontribusi sedikit pengalaman
  • Belajar berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis
  • Guru sebagai sumber utama yang memberikn ide-ide dan contoh

Andragogi

  • Pembelajar disebut peserta didik atau warga belajar
  • Gaya belajar independen
  • Tujuan fleksibel
  • Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki mengalaman untuk berkontribusi
  • Menggunakan metode pelatihan aktif

Pembelajar mempengaruhi waktu dan kecepatan

  • Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting
  • Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata
  • Peserta dianggap sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh.

Heutagogi

konsep yang pertama kali diciptakan oleh Stewart dariSouthern Cross University, merupakan studi tentang belajar yang ditentukan oleh diri pembelajaran sendiri. Gagasan ini adala perluasan dari reinterpretasi andragogi, dan mungkin pembedan itu merupakan “kesalahan” yang sama ketika orang secara kasat mata berusaha membedakan antara pedagogi dan andragogi. Namun, ada beberapa perbedaan antara dua yang menandai salah satu dari yang lain.

Belajar Cara Belajar
Titik tekan heutagogi khusus pada perbaikan belajar cara belajar, dua keluk belajar (double loop learning), kesempatan belajar universal proses non-linear, dan arah sejati diri pelajar.

Jika andragogi berfokus pada cara terbaik bagi orang dewasa untuk belajar, heutagogi juga mensyaratkan bahwa inisiatif pendidikan termasuk peningkatan keterampilan, sebenarnya yang belajar itu adalah masyarakat sendiri, mereka belajar cara belajar dan juga belajar mata pelajaran yang diberikan itu sendiri. Pada andragogi fokus pendidikan bersifat terstruktur, sedangkan dalam heutagogi semua konteks pembelajaran dianggap mengkombinasikan dimensi formal dan informal.
Sebagai konsep baru dalam belajar, heutagogi menawarkan tentang bagaimana orang belajar, menjadi kreatif, memiliki efektivitas diri tingkat tinggi, dapat menerapkan kompetensi dalam situasi kehidupan, dan dapat bekerja secara baik dengan orang lain.

Leave a comment